Krusor Mouse

Blinking Cute Box Cat

Kamis, 21 Mei 2015

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP



makalah mata kuliah ilmu budaya dasar (softskill)
“manusia & Pandangan hidup (MATERI 8)”




Disusun Oleh :

Nama              :       Dian Kusumawati
NPM               :       12114985
Kelas              :       1KA38
Mata Kuliah  :       Ilmu Budaya Dasar
Dosen              :       Bapak Sendy Eka Nanda



SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014 / 2015





Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT. Berkat limpahan karunia-Nya kami selaku penyusun makalah dapat menyelesaikan tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar tentang Manusia dan Pandangan Hidup.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih dalam mengenai Manusia dan Pandangan Hidup, serta dalam rangka pemenuhan nilai mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi wawasan kepada khalayak umum dan untuk intropeksi bagi kami selaku penyusun. Semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Karena kebenaran hanya datang dari Allah SWT.



Bekasi, 10 Mei 2015


                        Penyusun










Daftar Isi



Kata Pengantar ...................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan .............................................................. 1
1.1  Latar Belakang ...................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah ..................................................1
1.3  Tujuan .....................................................................1
BAB 2 Pembahasan ............................................................... 2
          2.1 Manusia dan Pandangan Hidup...............................2
A. Pengertian Pandangan Hidup Dan Ideologi... 2
B. Cita-cita ......................................................... 2
C. Kebajikan ....................................................... 3
D. Usaha atau Perjuangan ................................... 4
E. Keyakinan atau Kepercayaan ......................... 5
F. Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik ..... 6
BAB 3 Kesimpulan .................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .............................................................. 8
Soal & Jawaban ............................................................. 8
Daftar Pustaka ............................................................... 9














BAB 1
PENDAHULUAN



1.1           Latar Belakang
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti memiliki pandangan hidup, baik pandangan hidup secara positif maupun negatif. Adapun diantara kita yang tidak mempunyai pandangan hidup. Pendangan hidup bisa berasal dari cara kita bersikap, pengalaman hidup dan rasa keingintahuan yang tinggi. Pandangan hidup seseorang juga tergantung pada pendidikan seseorang dan bibit bobotnya seseorang di dalam keluarganya.



1.2           Rumusan Masalah
1.      Pengertian pandangan hidup dan ideologi?
2.      Cita-cita?
3.      Kebajikan?
4.      Usaha atau perjuangan?
5.      Keyakinan atau kepercayaan?
6.      Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik?



1.3           Tujuan
Tujuan dari penyususan makalah ini adalah sebagai bahan untuk mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan disamping itu mahasiswa dapat memiliki cara berpandangan hidup yang berbeda dan selalu mengutamakan kejujuran, karena dengan kejujuran itu pandangan hidup mudah untuk di capai. Dan agar kita bisa memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang.



















BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Manusia dan Pandangan Hidup

    
   A.   Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1)      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak  kebenarannya.
2)      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara.
3)      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.


   B.   Cita-cita
Menurut   kamus  umum  Bahasa  Indonesia,  yang  disebut  cita-cita  adalah  keinginan, harapan,   tujuan  yang  selalu  ada  dalam  pikiran.  Baik  keinginan,  harapan,  maupun   tujuan merupakan   apa  yang  mau  diperoleh  seseorang  pada  masa  mendatang.   Dengan   demikian cita-cita  merupakan  pandangan  masa depan, merupakan  pandangan  hidup yang akan datang. Pada  umumnya   cita-cita  merupakan  semacam  garis  linier  yang  makin  lama  makin  tinggi, dengan  perkataan  lain:  cita-cita  merupakan  keinginan,  harapan,  dan  tujuan  manusia   yang makin  tinggi  tingkatannya.
Apabila  cita-cita  itu tidak mungkin  atau belum mungkin  terpenuhi,  maka  cita-cita  itu disebut angan-angan.  Disini persyaratan dan kemampuan  tidak/belum  dipenuhi  sehinga  usaha untuk mewujudkan  cita-cita  itu tidak mungkin  dilakukan.  Misalnya  seorang anak bercita-cita ingin  menjadi  dokter,  ia belum  sekolah,  tidak mungkin  berpikir  baik,  sehingga  tidak  punya kemampuan   berusaha  mencapai  cita-cita.  Itu baru dalam  taraf  angan-angan.
Antara masa sekarang   yang merupakan  realita dengan masa yang akan datang  sebagai ide atau cita-cita  terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai  apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung  dari tiga faktor. Pertama, manusianya  yaitu yang memiliki  cita-cita;  kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita  yang  hendak  dicapai.
Faktor  manusia  yang mau mencapai  cita-cita  ditentukan  oleh  kualitas  manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan  khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya dengan anak  yang  dengan  kemauan  keras  ingin  mencapai apa yang  di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi  atau  dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan  suatu perjuangan  hidup yang bila berhasil  akan  menjadikan dirinya puas.


   C.   Kebajikan
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.


   D.   Usaha atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun denan tenaga ataupun dengan jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
Perjuangan tidak selalu identik dengan lamanya kita melakukan proses implementasi untuk mewujudkan keinginan kita. Bisa jadi seseorang membutuhkan perjuangan yang lebih singkat dengan sedikit sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan individu lainnya justru sebaliknya.Kesiapan, ketersediaan dan kualitas sumber daya, strategi, situasi dan tingkat kesulitan yang dihadapi, serta dukungan dari lingkungan eksternal amat menentukan seberapa besar dan lamanya sebuah perjuangan harus dilakukan.


   E.   Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
1)      Aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada.
2)      Aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal dengan kata lain ilmu dan teknologi. Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal atau berilmu dapat menguasai individu yang berpikir rendah.
3)      Aliran gabungan; dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.


   F.    Langkah-langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula.
Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni :
1)      Mengenal, mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2)      Mengerti, mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, hadist dan bagaimana kedua hal tersebut mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
3)      Mengkhayati, dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
4)      Meyakini, meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5)      Mengabdi, mengabdi merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.







BAB III
KESIMPULAN

       
       3.1           Kesimpulan
Jadi tidak semua orang cara berpandangan hidup itu positif maka dari itu ada aturannya dalam berpandangan hidup. Berpandangan hidup menurut keyakinan dan kepercayaan diri sendiri, jika pandangan hidup seseorang mudah untuk di pecahkan oleh orang lain maka seseorang itu tidak bisa berprinsip dengan yakin dan akan mudah tergoyangkan.







SOAL & JAWABAN

     1.      Gagalnya cita-cita karena disebabkan oleh?
a.       Hati orang itu lamah                     c. Hambatan yang berat
b.      Lingkungan                                   d. Pengetahuan orang itu

Jawab : A


     2.      Manusia itu adalah orang pribadi, karena itu?
a.       Mempunyai pendapat sendiri        c. Selalu mementingkan diri sendiri
b.      Kebutuhan sendiri                         d. kombinasi A dan B betul

Jawab : D


     3.      Manusia itu adalah ciptaan Tuhan, karena itu?
a.       Patuh kepada segala perintah Tuhan
b.      Mendengarkan suara Tuhan
c.       Selalu tunduk dan patuh terhadap hukum Tuhan
d.      A, B dan C salah semua

Jawab : C


     4.      Kabajikan dan kebenaran tertinggi adalah yang?
a.       Sesuai dengan hukum Tuhan
b.      Sesuai dengan suara hati pribadi
c.       Sesuai dengan suara hati masyarakat
d.      Kombinasi A, B dan C benar

Jawab : D


     5.      Pandangan hidup pada dasarnya berintikan?
a.       Cita-cita yang mungkin dicapai dengan usaha
b.      Usaha atau perjuangan dengan kerja keras
c.       Keyakinan yang mantap
d.      Semua betul

Jawab : D















DAFTAR PUSTAKA





1 komentar: