Krusor Mouse

Blinking Cute Box Cat

Minggu, 29 Oktober 2017

TUGAS KE-2 AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI (SOFTSKILL)

AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI





Nama         :  Dian Kusumawati
Npm           :  12114985
Kelas          :  4KA37

Dosen         :  Ibu Nur Alfiani



SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018



1.      PENGENDALIAN INTERNAL
Pengertian
Menurut Gramling, Ritenenberg, dan Johnstone (2012: 208), “Internal control is a process related to the achievement of the organization’ s objectives. Organizations identify the risks to achieving those objectives and implement various controls to mitigate those risks”.
Pengendalian internal diperlukan untuk mengidentifikasi risiko agar proses bisnis perusahaan tidak terganggu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah pengendalian dalam suatu organisasi bertujuan untuk menjaga aset perusahaan, pemenuhan terhadap kebijakan dan prosedur, kehandalan dalam proses, dan operasi yang efisien.

Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan disusunnya system control atau pengendalian internal komputer adalah sebagai berikut:
·        Meningkatkan pengamanan (improve safeguard) aset sistem informasi (data/catatan akuntansi (accounting records) yang bersifat logical assets, maupun physical assets seperA hardware, infrastructures, dan sebagainya).
·        Meningkatkan integritas data (improve data integrity), sehingga dengan data yang benar dan konsisten akan dapat dibuat laporan yang benar.
·        Meningkatkan efekAfitas sistem (improve system effectiveness).
·        Meningkatkan efisiensi sistem (improve system efficiency).

Tugas Sistem Pengendalian Internal
Tujuan sistem pengendalian internal direncanakan dengan tujuan untuk :
·        Menjaga kekayaan organisasi,
·        Mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntasi,
·        Mendorong efisiensi, dan
·        Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.


2.      PENGENDALIAN UMUM
Pengertian
Menurut Sawyer, Ditenhofer, & Scheiner (2005, hal. 549), general control consist of those controls in the IS and user environment that are pervasive over all or most application. They include such controls as segregation of incompatible duties, system development procedures, data security, all administrative controls, and disaster recovery capabilities.
Pengendalian umum didefinisikan sebagai sistem pengendalian internal komputer yang berlaku umum melipuA seluruh kegiatan komputerisasi sebuah organisasi secara menyeluruh. ArAnya ketentuan – ketentuan dalam pengendalian tersebut berlaku untuk seluruh kegiatan komputerisasi yang digunakan di perusahaan tersebut.

Contoh Pengendalian Umum
Pengendalian umum juga dapat diarAkan sebagai pengendalian yang Adak terkait langsung ke suatu aplikasi tertentu.
Misalnya dalam contoh ATM di atas, ketentuan bahwa masuk ke ruang ATM Adak boleh memakai helm. Adanya CCTV di ruang ATM dan ketentuan adanya SATPAM di situ adalah dapat dikategorikan dengan pengendalian umum (ketentuan-ketentuan tersebut Adak langsung dengan transaksi pengambilan uang di mesin ATM).

Ruang lingkup pengendalian umum
Ruang lingkup yang termasuk dalam pengendalian umum (pengendalian perspektif manajemen) diantaranya adalah :
·        Pengendalian manajemen puncak (top management controls).
·        Pengendalian manajemen pengembangan sistem (informa5on system management controls).
·        Pengendalian manajemen sumber data (data resources management controls).
·        Pengendalian manajemen operasi (operations management controls).
·        Pengendalian manajemen keamanan (security administration management controls).
·        Pengendalian manajemen jaminan kualitas (quality assurance management controls).


3.      PENGENDALIAN APLIKASI
Pengertian
Menurut Ruppel (2008, hal. 537-538) application controls help ensure the completeness and accuracy of transaction processing, authorization, and validity edit checks, numerical sequence checks, and manual follow up of the exception report are example of application controls.
Pengendalian aplikasi (appliaction controls) adalah sistem pengendalian intern (internal control) pada sistem informasi berbasis teknologi informasi yang berkaitan dengan pekerjaan/ kegiatan/aplikasi tertentu (setiap aplikasi memiliki karakteristik dan kebutuhan pengendalian yang berbeda).

Contoh Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi disebut juga pengendalian transaksi, karena didesain berkaitan dengan transaksi pada aplikasi tertentu.
Misalnya apabila nasabah akan mengambil uang di ATM, setelah memasukkan kartu akan dimina PIN, atau setelah memasukkan nilai uang yang akan diambil, ATM akan mengecek sapakah saldo cukup, atau jumlahnya diijinkan sesuai dengan mengecek apakah saldo cukup, atau jumlahnya diijinkan sesuai dengan ketentuan bank. Pengendalian berupa PIN dan limit pengambilan uang tersebut hanya berlaku di ATM, Adak berlaku di kegiatan lain.

Unsur Pengendalian Aplikasi
Terdapat beberapa unsur dalam pengendalian aplikasi, pengendalian aplikasi pada dasarnya terdiri dari :
·        Pengendalian batas sistem (boundary controls)
·        Pengendalian masukan (input controls)
·        Pengendalian proses pengolahan data (process controls)
·        Pengendalian keluaran (output controls)
·        Pengendalian file/database (file/database controls)
·        Pengendalian komunikasi aplikasi (communica5on controls).
Namun yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini melipuA boundary controls, input controls, output controls.

Pengendalian batas sistem (boundary controls)
Boundary adalah interface antara users dengan sistem berbasis teknologi informasi. Tujuan utama boundary controls adalah antara lain :
·        Untuk mengenal idenAtas dan otenAk/Adaknya pemakai sistem, arAnya suatu sistem yang didesain dengan baik seharusnya dapat mengidenAfikasi dengan tepat siapa users tersebut, dan apakah idenAtas diri yang dipakainya otenAk.
·        Untuk menjaga agar sumber daya sistem informasi digunakan oleh user dengan cara yang ditetapkan.

Contoh dari pengendalian batasan :
·        Otoritas akses ke sistem aplikasi
·        IdenAtas dan otenAsitas pengguna

Pengendalian masukan (input controls)
Pengendalian masukan (input controls) dirancang dengan tujuan untuk mendapat keyakinan bahwa data transaksi input adalah valid, lengkap, serta bebas dari kesalahan dan penyalahgunaan. Input controls ini merupakan pengendalian aplikasi yang penAng karena input yang salah akan menyebabkan output juga keliru.
Mekanisme masuknya data input ke sistem dapat dikategorikan ke dalam dua cara yaitu :
·        Batch system (delayed processing systems)
·        On line transac5on processing system (pada umumnya bersifat real 5me system)

On line transac-on processing system (process controls)
On line transaction processing system (pada umumnya bersifat real time system)
Cara pemrosesan data input yang lain yang lebih lazim pada saat ini adalah dengan online transaction processing system. Pada sistem tersebut data masukan dientri dengan workstation/terminal atau jenis input device seperti ATM (automatic teller machine) dan point of sales (POS). Meskipun online bisa saja dengan memakai pola batch, tetapi biasanya online dikaitkan dengan real time system, artinya updating data di komputer bersamaan dengan terjadinya transaksi.
Contoh dari pengendalian input :
·        Otoritas dan validasi masukan
·        Transmisi dan konversi data
·        Penanganan kesalahan

Pengendalian keluaran (output controls)
Pengendalian keluaran merupakan pengendalian yang dilakukan untuk menjaga output sistem agar akurat, lengkap, dan digunakan sebagaimana mestinya. Pengendalian keluaran (output controls) ini didesain untuk menjamin agar output / informasi dapat disajikan secara akurat, lengkap, mutakhir, dan didistribusikan kepada orang-orang yang berhak (para user) secara cepat dan tepat waktu. Yang termasuk pengendalian keluaran antara lain adalah :
·        Rekonsiliasi keluaran dengan masukan dan pengolahan Rekonsiliasi keluaran dilakukan dengan cara membandingkan hasil keluaran dari sistem dengan dokumen asal.
·        Penelaahan dan pengujian hasil-hasil pengolahan Pengendalian ini dilakukan dengan cara melakukan penelaahan, pemeriksaan dan pengujian terhadap hasil-hasil pengolahan dari sistem. Proses penelaahan dan pengujian ini biasanya dilakukan oleh atasan langsung pegawai.


Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar