AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Nama
: Dian
Kusumawati
Npm
: 12114985
Kelas
: 4KA37
Dosen
: Ibu Nur Alfiyani
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018
1.
PENGERTIAN
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko terdiri dari dua kata berbeda. Seperti yang
kita tahu manajemen secara umum berarti mengorganisir. Sedangkan dalam KBBI
kata risiko berarti : akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Dalam bisnissendiri, risiko berkaitan dengan hasil aktual yang
tidak sesuai dengan hasil harapan.
Jadi
bagaimana dengan manajemen risiko?. Seperti yang dikutip
dari businessdictionary.com, manajemen risiko adalah proses identifikasi,
analisis, penilaian, pengendalian, dan penghindaran, minimalisasi, atau
penghapusan risiko yang tidak dapat diterima.
Manajemen
risiko biasanya dilakukan oleh investor atau fund managersaat melakukan analisis
untuk mengukur potensi kerugian dalam investasi. Kemudian mereka mengambil
tindakan yang tepat sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko yang
telah dianalisis.
Kategori risiko yang bisa ditoleransi ini bisa dilihat dari
besarnya risiko yang dihadapi. Biasanya risiko dengan tingkat bahaya yang kecil
akan dibiarkan. Namun berbeda dengan hal dengan risiko besar sebagian besar
perusahaan akan menghindarinya kalaupun tidak dihindari perusahaan harus
menyiapkan strategi yang sangat hati-hati.
Manajemen Risiko adalah berkaitan
dengan kegiatan keamanan, yang tujuannya adalah menjaga harta benda dan
personil perusahaan terhadap kerugian akibat kejahatan dan semua gangguan
sosial atau gangguan alamiah, yang mungkin membahayakan kehidupan dan
perkembangan perusahaan.
Manajemen Risiko merupakan keputusan
eksekutif/manajerial yang berkaitan dengan pengelolaan risiko murni, yang
mencakup:
a. Menemukan secara sistematis dan
menganalisis kerugian-kerugian yang dihadapi perusahaan (melakukan identifikasi
terhadap risiko).
b. Menemukan metode yang paling baik
dalam menangani risiko (kerugian)
yang dihubungkan dengan keuntungan perusahaan.
yang dihubungkan dengan keuntungan perusahaan.
2.
FUNGSI MANAJEMEN RISIKO
Fungsi
manajemen resiko mencakup, menemukan kerugian potensial dan mengevaluasi
kerugian potensial. Menemukan kerugian potensial, yaitu berupaya menemukan atau
mengidentifikasi seluruh resiko murni yang dihadapi oleh perusahaan, sedangkan
mengevaluasi kerugian potensial, yaitu melakukan penilaian terhadap semua
kerugian potensial yang dihadapi oleh perusahaan.
a.
Menemukan Kerugian Potensial
Artinya berupaya untuk
menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko yang dihadapi
oleh perusahaan.
b.
Mengevaluasi Kerugian Potensial.
Artinya melakukan evaluasi dan
penilaian terhadap semua kerugian potensial yang dihadapi oleh perusahaan.
c.
Memilih Teknik/Cara yang Tepat atau
Menentukan suatu
kombinasi dari Teknik-teknik Yang tepat Guna Menanggulangi Kerugian.
Pada pokoknya
ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko, yaitu
: mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi,
mengasuransikan dan menghindari. Dimana tugas dari Manajer Risiko
adalah memilih salah satu cara yang paling tepat untuk menanggulangi suatu
risiko atau memilih suatu kombinasi dari cara-cara yang paling tepat untuk
menanggulangi risiko.
3.
METODE IDENTIFIKASI RISIKO
Identifikasi risiko merupakan tahap awal
dari manajemen risiko. Tahap ini berkenaan dengan penemuan risiko yang mungkin
terjadi pada suatu proyek.
Metode Identifikasi Risiko terbagi dalam 4 tahap yaitu :
a. Analisis Data Historis
·
Menggunakan berbagai
informasi dan data yang tersedia dalam perusahaan mengenai segala sesuatu yang
pernah terjadi.
·
Contoh dari data
kepegawaian, dapat diketahui bahwa perusahaan menghadapi resiko kehilangan
karyawan yang penting
b. Pengamatan dan Survei
·
Melakukan investigasi
atau pencarian data langsung di tempat kejadian.
·
Contoh dengan mengamati
proses produksi, dapat diketahui bahwa perusahaan menghadapi resiko lampu mati.
c. Pengacuan (Banchmarking)
·
Mencari informasi
tentang resiko di tempat atau perusahaan lain.
·
Contohnya, dari berita
di media massa, dapat diketahui bahwa eskalator beresiko menyebabkan anak-anak
terjepit.
d. Pendapat Ahli
·
Mencari informasi dari
ahli di bidang resiko tertentu.
·
Contohnya dari bertanya
pada dokter, dapat diketahui bahwa orang dengan tingkat kolesterol tinggi
beresiko kena penyakit jantung
4.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pada Pengambilan Keputusan terbagi menjadi 4 kelompok yaitu:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty)
·
Perhitungan ekonomi
secara pasti
·
Keputusan pasti terjadi
è
dibandingkan memilih yg PROFITABEL
Misal :
Usaha
produksi keripik apel dan nangka dengan luas lahan 1 ha, akan lebih
menguntungkan yg mana…? Cukup dibandingkan hasil produktivitasnya.
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko (risk)
·
Hasilnya tidak pasti,
probabilitas diketahui, informasi yg tidak sempurna
·
Alternatif yg harus
dipilihà lebih dari 1
kemungkinan hasil (kondisi baik, normal, jelek)
·
Pengambil keputusan
memiliki lebih dari 1 alternatif tindakan
·
Ada alternatif tindakan
yg feasibel (bisa dilakukan)
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty)
·
Probabilitas hasil
tidak diketahui scr pasti (hanya berdasar perkiraan)
·
Pengambil keputusan tdk
memiliki informasi lengkap dan sempurna
·
Hal yg akan diputuskan
belum pernah terjadi
·
Antisipasi kondisi
ketidakpastian :
v mencari informasi lebih banyak
v melalui riset
v penggunaan probabilitas subyektif
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
pertentangan dengan keadaan lain (conflict)
·
Terjadi persaingan
·
Perlu melakukan
analisis kelayakan ekonomi tiap unit usaha
5.
JENIS RISIKO YANG DIJUMPAI DI PERUSAHAAN
Berikut adalah jenis risiko yang dijumpai di perusahaan (pada
slide 25) :
Contoh jenis-jenis risiko yang sering dijumpai :
a. Risiko Reputasi
Reputasi
merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Ketika suatu reputasi
jatuh, maka kehancuran suatu perusahaan sudah melanda didepan mata. Contoh:
Adanya suatu kasus penemuan di sebuah restoran X yang mana ada indikasi
penggunaan zat tertentu yang dilarang. Jika restoran X memiliki cabang yang
banyak, maka “kecacatan di restoran X” biasanya digeneralisir oleh masyarakat.
Hal ini akan merusak nama baik semua restoran cabang X.
Hal
yang bisa dilakukan manajemen puncak untuk pemulihan risiko reputasi:
v Mengakui bahaya
v Mengevaluasi dampak dari risiko
v Mengalokasikan sumber daya yang luas
untuk pengendalian kerusakan
v Mencoba mengambil kembali reputasi
perusahaan dan kepercayaan klien dengan berbagai strategi
v Melakukan prosedur pembatasan
kerusakan lebih lanjut dimasa mendatang
b. Risiko
Pasar
Risiko
pasar biasanya berkaitan dengan perubahan harga pasar yang bisa merugikan suatu
perusahaan. Misalkan adanya penurunan harga saham yang berakibat penurunan
nilai pasar saham perusahaan tersebut. Hal ini akan merugikan perusahaan karena
harga saham bergerak pada arah yang tidak menguntungkan.
c.
Risiko Kredit
Risiko
ini sering terjadi pada perusahaan yang melakukan skema penjualan secara
kredit. Risiko ini juga bisa menimpa perusahaan yang bergerak dalam bidang
lembaga keuangan. Risiko ini merupakan bahaya kuno yang dikarenakan
ketidakmampuan untuk mengekstrak perjanjian (pinjam meminjam) dalam mitra
bisnis. Perusahaan harus bisa melakukan manajemen utang dengan baik. Termasuk
harus mengetahui tingkat kesehatan perusahaan yang akan menjadi mitra
bisnisnya. Sehingga nantinya bisa diidentifikasi apakah perusahaan tersebut
memiliki kemampuan untuk membayar utangnya.
d.
Risiko Operasional
Risiko
yang terjadi karena kurang berfungsinya suatu proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem atau adanya problem eksternal. Risiko ini akan
menimbulkan kerugian yang dapat berdampak akan hilangnya potensi keuntungan.
Sumber
: