Krusor Mouse

Blinking Cute Box Cat

Sabtu, 14 Februari 2015

BINTANG, SEDANG APA KAU DISANA ?

  

Hari yang sangat berat buat Bulan. Dimana tanpa Bintang harus dilewati hari-harinya sendiri. Dia mencoba melewati semua itu dengan mencoba tetap tegar. Tapi apa mau dikata, hatinya lemah sekali. Dia masih membutuhkan sosok itu. Orang yang sangat dia sayangi, yang pergi karena kesalahannya. Ingin mengubah semuanya, itu yang ada dibenaknya untuk sekarang ini.

Bintang pria yang baik, sopan, ambisius, tenang, dan supel. Mungkin dari semua pria yang pernah Bulan bawa kerumahnya, Bintang lah yang sangat sopan dan perhatian dengan kedua orang tuanya. Sampai-sampai ibunya pun titip salam kepada Bulan untuk di sampaikan kepada Bintang, tapi salam dari ibunya itu pun sampai saat ini belum disampaikan oleh Bulan. Sebagai wanita, dia tidak berani untuk menyampaikannya langsung entah karena gengsi ataupun malu.

Kalau boleh di ulas kembali masalah itu sebenarnya kesalahan itu bukan seluruhnya kesalahan Bulan. Bintang pun terlibat didalamnya tetapi Bulan lah yang sering menyalahkan dirinya sendiri. “kalau saja saat itu aku bisa lebih sabar lagi, kalau saja saat itu aku bisa lebih tulus lagi, kalau saja saat itu aku tidak egois, kalau saja saat itu aku bisa ngertiin Bintang, kalau saja saat itu aku tidak langsung mengucapkan keputusan yang sangat fatal itu”.  Pikiran bulan yang sampai saat ini masih dia ucapkan dalam nada penyesalan. Tapi kalau semua itu tidak terjadi dia gak tau dimasa yang akan datang pasti akan lebih rumit hubungan yang dia jalankan dengan Bintang.

Tapi disisi lain Bulan bertanya-tanya “kenapa sikap Bintang tiba-tiba berubah jadi cuek? , kenapa dimoment itu Bintang hilang? Moment dimana belum tentu tahun depan kita bisa bersama lagi, kenapa Bintang cerita masalahnya? Padahal masalah itu membuatnya sakit, kenapa gak dia coba jawab sendiri masalahnya atau tanya sama dirinya sendiri? Kalau jadinya begini kenapa Bintang terus deketin Bulan”. Mungkin kalau semua itu gak terjadi Bulan dan Bintang pun masih bersatu, bersatu menguasai langit dan bumi dimana didalamnya terdapat planet-planet sebagai kerikil untuk menerangi Bulan dan Bintang dimalam hari.

Di dalam kamar berukuran 3,5 x 3m , Bulan merasakan kebosanan yang ekstra membosankan. Dia memutuskan mangambil kunci motornya yang ada di atas meja belajarnya. Dia pergi ke suatu tempat yang selalu dia jadikan untuk menenangkan diri. “TAMAN”. Dia merasakan ketenangan saat melihat tanaman yang sangat hijau dan diiringi dengan mekarnya bunga. Meskipun hanya setangkai bunga melati yang mekar di sore itu.

Sore hari di taman itu 2 jam pun berlalu, sambil mendengarkan dentingan piano dan petikan gitar. Detik demi detik pun merasakan alur musik itu, menit demi menit pun merasakan tenang dan nyaman berada di tempat itu. Tiba-tiba terbelesit bayangan entah kangen ataupun rindu.
Bintang, sedang apa kau disana?....

 


24 komentar:

  1. Eh yang di taman agak horor ya, bulan ke taman terus denger piano sama gitar, lah yang main piano sama gitar siapa coba. hiii :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disitu ceritanya bulan lagi dengerin music dentingan piano dan petikan gitar pake headset lewat hp

      Hapus
  2. Tentang cerita Bintang dan Bulan ini kok sedikit mirip dgn kisah hidupku -,-
    #upps keceplosan

    Semoga Bulan dapat dekat kembali dengan Bintang :(

    BalasHapus
  3. Ceritanya ngegantung apa guanya yg ga ngerti buk:|

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Bulan dan Bintang dipertemukan dalam suatu keadaan pasti salah satu diantara mereka ada yang tersakiti makanya lebih baik gantung bukk

      Hapus
  4. mungkin bulan rindu dengan bintang buk~ seperti aku merindukan *ah sudahlah*. seharusnya bulan jgn menyalahkan dirinya sendiri.....:(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merindukan siapa sih bukk? Wkwk..
      Nah disini lemahnya Bulan, dalam keadaan apapun mau itu baik atau buruk Bulan tetap menyalahkan dirinya walaupun sebenernya bukan kesalahanya semua

      Hapus
  5. dari cerita yang bisa saya tanggep si,
    seperti penyesalan gtu ya
    n meyalahakan diri sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yapps bener, Bulan sangat menyesel akan keputusannya itu tapi Bulan tetap tegar dan keep positif walaupun hatinya rapuh

      Hapus
  6. ehm, sepertinya si bulan ini membuat kesalahan fatal yang membuat bintang pergi,,,
    Tapi si bulan harus bangkit lagi, kesalahan itu harusnya memberikan pelajaran yang sangat berharga,,,
    Bersabarlah, bintang pasti akan kembali, mungkin dalam wujud yang berbeda, karena ada milyaran bintang di dunia ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin amiin, semoga Bulan tetap tegar ya :)

      Hapus
  7. masih banyak misterinya nih di cerita ini. kayak apa yang bikin mereka pisah gitu. kan enak kalau diceritain. kalau gini mah, penasaran mulu jadinya. haha

    BalasHapus
  8. Seperti pengalamanku. Hiks nyesel deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak usah disesali percuma nasi sudah menjadi bubur kecuali kita bikin bubur teristimewa :D

      Hapus
  9. Ini bakal ada lanjutannya? :D, *penasaran

    BalasHapus
  10. rindu..
    betapa rindu hatiku,
    tiada tertahan, kau tinggalkan aku seorang...

    *syududu~~`
    Eh, maap, khilaf :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syaalalalalalaaaa...
      Ini kenapa jadi dangdutan wkwkwk..

      Hapus
  11. Bagus.
    Btw "tiba-tiba terbelesit bayangan..." Terbelesit itu artinya apa ya mba?

    BalasHapus
  12. Wihhhh tulisannya keren deh! Ini sebenernya tentang Bulan dan Bintang atau curahan hati sih haha :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin, curahan hati yang terpendam selama ini-_-

      Hapus