makalah mata
kuliah ilmu budaya dasar (softskill)
“KONSEPsi
ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN (materi 3)”
Disusun
Oleh :
Nama : Dian
Kusumawati
NPM :
12114985
Kelas : 1KA38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Bapak
Sendy Eka Nanda
SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2014 / 2015
Kata
Pengantar
Segala
puji bagi Allah SWT. Berkat limpahan karunia-Nya kami selaku penyusun makalah
dapat menyelesaikan tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar tentang Konsep Ilmu Budaya
Dasar Dalam Kesusastraan.
Makalah
ini dibuat untuk mengetahui lebih dalam mengenai Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam
Kesusastraan, serta dalam rangka pemenuhan nilai mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat memberi wawasan kepada khalayak umum dan
untuk intropeksi bagi kami selaku penyusun. Semoga makalah ini dapat menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Akhir kata, kami
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini. Karena kebenaran hanya datang dari Allah SWT.
Bekasi, 7 Maret
2015
Penyusun
Daftar
Isi
Kata
Pengantar.................................................................................
i
Daftar
Isi.........................................................................................
ii
Bab 1
Pendahuluan..........................................................................
1
1.1
Latar Belakang..................................................................
1
1.2
Rumasan Masalah.............................................................
1
1.3. Tujuan.............................................................................
1
Bab
2 Pembahasan...........................................................................
2
2.1.
Konsepsi IBD dalam Kesastraan.......................................
2
A.
Pendekatan Kesastraan..............................................
2
B.
IBD Yang Dihubungkan Dengan Prosa....................... 2
C.
Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi......................................
3
D.
IBD Yang Dihubungkan Dengan Puisi........................ 4
Bab 3
Kesimpulan............................................................................
5
3.1.
Kesimpulan......................................................................
5
Soal
&
Jawaban......................................................................
5
Daftar Pustaka..................................................................................
6
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan
melalui pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan
secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik
secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan
apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap
seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa
sebagai karya seni yang nampaknya rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan
indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu lebih disamakan dengan seni
visual.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pendekatan kesusastraan?
2. Bagaimanakah
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa?
3. Apa
yang terkandung dalam nilai-nilai prosa fiksi?
4. Bagaimanakah
Ilmi Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
bahan untuk mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar sebagai mata
kuliah yang harus dipelajari serta mengambil banyak pelajaran budaya dasar itu
sendiri dalam materi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
A.
Pendekatan
Kesusastraan
IBD dikembangkan di indonesia
berawal dari basic humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus
yang berarti manusiawi, halus. Hampir di setiap jaman, seni termasuk sastra
yang memegang peranan penting. Ini
dikarenakan seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusian.
Seni memegang peranan penting karena nilai-nilai kemanusian yang
normatif. Hampir di setiap jaman seni mempunyai peran penting. Karena sastra
menggunakan bahasa, sementara itu bahasa mewakili pernyataan manusia. Manusia
dan sastra pada hakekatnya satu. Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk
berkomunikasi. Sastra juga mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya
sastra penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita yang bisa
diterima oleh semua lapisan masyarakat.
IBD adalah salah satu mata kuliah
yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. IBD tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk
didalam pengetahuan budaya (The Humanities), akan tetapi IBD semata-mata
sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai
budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu
mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang
seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu
Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya. Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya. Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
B.
Ilmu
Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan
yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya
lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata
prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis
tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi
dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa
bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah
prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Adapun unsur-unsur instrik dalam
prosa:
Ø Tema
adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
Ø Amanat
atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
Ø Plot
atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
Ø Perwatakan
atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan
watak pelaku
Ø Sudut
pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
Ø Sudut
pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
Ø Sudut
pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
Ø Latar
atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi
atau suasana berlangsungnya peristiwa
Ø Gaya
bahasa adalah corak pemakaian bahasa
Jenis
– jenis Prosa terbagi menjadi 2 yaitu :
1.
Prosa lama :
>
Hikayat
>
Sejarah
>
Kisah
>
Dongeng
2.
Prosa baru :
>
Roman
>
Novel
>
Cerpen
>
Riwayat
>
Kritik
>
Resensi
>
Esai
C. Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi
1.
Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya, pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu, dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing selama hidupnya, dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
Keistimewaannya, pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu, dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing selama hidupnya, dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.
Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3.
Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imajinasi, dan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
Prosa fiksi dapat menstimuli imajinasi, dan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.
Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Prosa fiksi dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Dapat memperluas dan memperdalam persepsi wawasannya tentang tokoh, hidup, dan kehidupan manusia serta akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dala menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.
Prosa fiksi dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Dapat memperluas dan memperdalam persepsi wawasannya tentang tokoh, hidup, dan kehidupan manusia serta akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dala menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.
Berkenaan
dengan moral, karya sastra dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Karya
sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, yang tujuannya mengajak pembaca
untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya, contohnya Karya Sastra di Jaman
Jepang.
2.
Karya
sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, tidak mengajak pembaca untuk
melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya yang mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik, yang dapat terjadi dalam diri tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh lainnya.
Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya yang mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik, yang dapat terjadi dalam diri tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh lainnya.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan
bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan
kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui
media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan
oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
-
Figura
bahasa
-
Kata-kata
yang ambiguitas
-
Kata-kata
yang berjiwa
-
Kata-kata
yang konotatif
-
Pengulangan
Adapun tujuan penyajian puisi pada
perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Makna
hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian
pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya
manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk
lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman
langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan
kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan
mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi
dengan kesadaran individual
Dengan
membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik
untuk orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi
dengan keinsafan social
Dalam puisi
syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial.
Yaitu bisa berupa :
o
Penderitaan
o
Perjuangan
o
Konflik
o
Pemberontakan
terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan
nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan
yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.
Contohnya dalam puisi Rendra dengan
judul “Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk
kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang menjalin ikatan cinta. Ataupun
contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua” yang isinya merupakan
ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra
dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya, yang
menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya
sendiri.
BAB
III
KESIMPULAN
1.1
Kesimpulan
Banyak ilmu sastra yang mengandung
unsur budaya, seperti prosa dan puisi diatas, untuk itu kita dapat mengerti
arti yang terkandung disetiap puisi atau prosa tersebut. Kita juga butuh
pendalaman dan pengalaman untuk memahami hal ini, oleh karena itu kesusatraan
sangat berkaitan dengan sosial dan budaya.
SOAL
& JAWABAN
1. Sastra
lebih mudah berkomunikasi karena?
a. Pada
hakekatnya karya sastra dapat dimengerti
b. Pada
hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi
c. Pada
hakekatnya karya sastra adalah bahasa simbolik
d. Pada
hakekatnya karya sastra enak dibaca
Jawab : B
2. Karya
sastra yang menyuarakan gejolak jamannya mengajak pembaca untuk?
a. Merenung c. Mengikuti kehendak
jamannya
b. Bersenang-senang d. Membaca
Jawab : A
3. Nilai-nilai
yang diperbolehkan pembaca lewat sastra adalah sebagai berikut kecuali :
a. Sastra
memberikan warisan kultural
b. Sastra
memberikan informasi
c. Sastra
memberikan keseimbangan wawasan
d. Sastra
memberikan keinsafan individual
Jawab : D
4. Kepuitisan,
keartistikan atau keestestikan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas
mengarang dalam membangun puisinya dengan menggunakan seperti dibawah ini
kecuali :
a. Figure
bahasa c.
Kata-kata konotatif
b. Kata-kata
yang ambikuitas d. Peribahasa
Jawab : D
5. Dalam
musik, sulit bagi penciptannya untuk menemukan gagasannya karena :
a. Kata-kata
penciptanya tertelan oleh melodinya
b. Kata-kata
penciptanya terlalu simbolik
c. Kata-kata
penciptanya terlalu puitik
d. Kata-kata
penciptanya tidak terlalu dimengerti
Jawab : A
DAFTAR
PUSTAKA
Nugroho, W. 1996. Ilmu Budaya Dasar.
Universitas Gunadarma Jakarta.
http://imstuff-it.blogspot.com/2013/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar