Bintang? iya bintang? Ada apa dengan bintang? Bintang jahat!!!
Bintang yang selama ini Bulan
sayangi, Bintang yang selama ini Bulan anggap baik, Bintang yang selama ini Bulan
anggap polos, Bintang yang selama ini dia pikir gak akan menyakitinya. Ternyata
hari ini? Jam ini? Menit ini? Detik ini? Bintang menyakiti hati Bulan. Sungguh
ini sangat sakit untuk Bulan, entah Bulan harus gimana dan bagaimana untuk
meghadapi masalah ini.
Suatu ketika Bulan putus dengan
Bintang, ada banyak problem masalah yang rumit salah satunya Bintang cerita
bahwa kata ayahnya: “dia belum boleh pacaran dan harus fokus dulu sama
kuliahnya”. Semenjak itu Bulan pun memutuskan untuk putus pada saat itu dengan
pikiran “percuma kalaupun diterusin kalo orangtua bilang belum boleh ya belum
boleh, ini juga demi kebaikan Bintang dengan ayahnya tetap akur dan Bintang pun
bisa fokus kuliah”. Itulah salah satu alasan Bulan kenapa dia mutusin
hubungannya dengan Bintang. Padahal pada saat itu Bulan sangat sayang sekali
sama Bintang begitupun sebaliknya Bintang pun bilang masih sangat sayang sama
Bulan.
Awalnya ketika putus Bulan dan Bintang
pun diem-dieman, banyak yang mengangap ini hal yang wajar karena yang dulunya
saling mencintai tiba-tiba sekarang harus berpisah salah satu ego yang
ditimbulkan adalah sikap diem-dieman ini. Namun setelah itu suasana pun menjadi
seperti biasa lagi dimana Bulan dan Bintang saling tegur sapa, saling bercanda
satu sama lain bahkan sempet belajar bareng walaupun keduanya agak canggung
satu sama lain.
Setelah 2 bulan kemudian, Bulan
mendengar kabar dari temannya bahwa Bintang sudah mempunyai pacar lagi. Tadinya
sempat tidak percaya tapi lama kelamaan setelah di telusuk lebih lanjut
ternyata benar adanya Bintang sudah mempunyai pacar lagi. Bulan bertanya-tanya
kepada dirinya sendiri “bukankah waktu perpisahan itu Bintang bilang bahwa dia
gak boleh pacaran dulu? Harusnya dia fokus sama kuliahnya dahulu? Apakah
ayahnya sudah memperbolehkan dia pacaran? Jangan-jangan semua ini hanya alasan
dia ingin minta putus? Atau jangan-jangan dia memang benar-benar tidak
mencintaiku dahulu? Atau wanita itu hanya jadi pelarian Bintang saja saat
ini?”. Ini pertannyaan yang Bulan belum sempat tanyakan kepada Bintang saat
ini. Ingin sekali melepasnya tapi semua ini sulit.
Kecewa sungguh Bulan kecewa
terhadap Bintang, secepat itukah Bintang melupakan Bulan? Secepat itukah
kenangan Bintang dan Bulan berlalu? Secepat itukah Bintang melupakan
perjuangannya untuk mendapatkan Bulan dahulu? Secepat itukah cinta Bintang
pudar terhadap Bulan? Setiap orang
juga memiliki kesabaran, memiliki titik puncak kekecewaan. Didalam hati Bulan
meronta kata-kata yang sangat tidak pantas untuk diucapkan. Biarlah Bulan
mengatakan semua hal itu hanya dihatinya. Asal tidak ada yang tersakiti dengan
kata-kata itu. Cukup Bulan saja yang merasakan kekecewaan dalam menghadapi
semua masalah ini.
Kalau boleh jujur, Bulan lelah!
Lelah dengan semua ini! Lelah dengan kisah percintaan yang klasik ini! Lelah
dengan percintaan yang gak ada habisnya kalau dipikirin! Bolehkah aku istirahat
dari semua ini?
Terima kasih sudah mau mampir.
Terima kasih sudah mau mengajarkan aku arti kebodohan mencintai orang yang sama
sekali mungkin tidak mencintaiku. Tapi terima kasih juga udah dapat merasakan
cinta tulusmu:) Thanks more yaaa :-)
wah bulan bulan kamu terlalu baik sih bulan.. hehe
BalasHapusyaa itulah bulan, selalu beranggapan dari sudut pandang yang berbeda :-)
Hapusya kalau dipikir-pikir perjuangan orang yang begitu besar tiba-tiba bisa berubah secepat itu,tidak berbanding ketika ia mengharapkan dulu :)
BalasHapussetuju sekali, terkadang apa yang kita ingin kan belum tentu itu terbaik untuk kita :-)
HapusMerdeka!!
BalasHapusHORAS BAH!!!
BalasHapus