Hari yang sangat berat buat Bulan. Dimana tanpa
Bintang harus dilewati hari-harinya sendiri. Dia mencoba melewati semua itu
dengan mencoba tetap tegar. Tapi apa mau dikata, hatinya lemah sekali. Dia
masih membutuhkan sosok itu. Orang yang sangat dia sayangi, yang pergi karena
kesalahannya. Ingin mengubah semuanya, itu yang ada dibenaknya untuk sekarang
ini.
Bintang pria yang baik, sopan, ambisius, tenang, dan
supel. Mungkin dari semua pria yang pernah Bulan bawa kerumahnya, Bintang lah
yang sangat sopan dan perhatian dengan kedua orang tuanya. Sampai-sampai ibunya
pun titip salam kepada Bulan untuk di sampaikan kepada Bintang, tapi salam dari
ibunya itu pun sampai saat ini belum disampaikan oleh Bulan. Sebagai wanita,
dia tidak berani untuk menyampaikannya langsung entah karena gengsi ataupun malu.
Kalau boleh di ulas kembali masalah itu sebenarnya
kesalahan itu bukan seluruhnya kesalahan Bulan. Bintang pun terlibat didalamnya
tetapi Bulan lah yang sering menyalahkan dirinya sendiri. “kalau saja saat itu
aku bisa lebih sabar lagi, kalau saja saat itu aku bisa lebih tulus lagi, kalau
saja saat itu aku tidak egois, kalau saja saat itu aku bisa ngertiin Bintang,
kalau saja saat itu aku tidak langsung mengucapkan keputusan yang sangat fatal
itu”. Pikiran bulan yang sampai saat ini
masih dia ucapkan dalam nada penyesalan. Tapi kalau semua itu tidak terjadi dia
gak tau dimasa yang akan datang pasti akan lebih rumit hubungan yang dia
jalankan dengan Bintang.
Tapi disisi lain Bulan bertanya-tanya “kenapa sikap
Bintang tiba-tiba berubah jadi cuek? , kenapa dimoment itu Bintang hilang?
Moment dimana belum tentu tahun depan kita bisa bersama lagi, kenapa Bintang
cerita masalahnya? Padahal masalah itu membuatnya sakit, kenapa gak dia coba
jawab sendiri masalahnya atau tanya sama dirinya sendiri? Kalau jadinya begini
kenapa Bintang terus deketin Bulan”. Mungkin kalau semua itu gak terjadi Bulan
dan Bintang pun masih bersatu, bersatu menguasai langit dan bumi dimana
didalamnya terdapat planet-planet sebagai kerikil untuk menerangi Bulan dan
Bintang dimalam hari.
Di
dalam kamar berukuran 3,5 x 3m , Bulan merasakan kebosanan yang ekstra
membosankan. Dia memutuskan mangambil kunci motornya yang ada di atas meja
belajarnya. Dia pergi ke suatu tempat yang selalu dia jadikan untuk menenangkan
diri. “TAMAN”. Dia merasakan ketenangan saat melihat tanaman yang sangat hijau
dan diiringi dengan mekarnya bunga. Meskipun hanya setangkai bunga melati yang mekar
di sore itu.
Sore hari di taman itu 2 jam pun berlalu, sambil
mendengarkan dentingan piano dan petikan gitar. Detik demi detik pun merasakan
alur musik itu, menit demi menit pun merasakan tenang dan nyaman berada di
tempat itu. Tiba-tiba terbelesit bayangan entah kangen ataupun rindu.
Bintang, sedang apa kau disana?....
Eh yang di taman agak horor ya, bulan ke taman terus denger piano sama gitar, lah yang main piano sama gitar siapa coba. hiii :D
BalasHapusDisitu ceritanya bulan lagi dengerin music dentingan piano dan petikan gitar pake headset lewat hp
HapusTentang cerita Bintang dan Bulan ini kok sedikit mirip dgn kisah hidupku -,-
BalasHapus#upps keceplosan
Semoga Bulan dapat dekat kembali dengan Bintang :(
Aminn, didoain aja ya :)
HapusCeritanya ngegantung apa guanya yg ga ngerti buk:|
BalasHapusKalau Bulan dan Bintang dipertemukan dalam suatu keadaan pasti salah satu diantara mereka ada yang tersakiti makanya lebih baik gantung bukk
Hapusmungkin bulan rindu dengan bintang buk~ seperti aku merindukan *ah sudahlah*. seharusnya bulan jgn menyalahkan dirinya sendiri.....:(
BalasHapusMerindukan siapa sih bukk? Wkwk..
HapusNah disini lemahnya Bulan, dalam keadaan apapun mau itu baik atau buruk Bulan tetap menyalahkan dirinya walaupun sebenernya bukan kesalahanya semua
dari cerita yang bisa saya tanggep si,
BalasHapusseperti penyesalan gtu ya
n meyalahakan diri sendiri
Yapps bener, Bulan sangat menyesel akan keputusannya itu tapi Bulan tetap tegar dan keep positif walaupun hatinya rapuh
Hapusehm, sepertinya si bulan ini membuat kesalahan fatal yang membuat bintang pergi,,,
BalasHapusTapi si bulan harus bangkit lagi, kesalahan itu harusnya memberikan pelajaran yang sangat berharga,,,
Bersabarlah, bintang pasti akan kembali, mungkin dalam wujud yang berbeda, karena ada milyaran bintang di dunia ini :)
Amiin amiin, semoga Bulan tetap tegar ya :)
Hapusmasih banyak misterinya nih di cerita ini. kayak apa yang bikin mereka pisah gitu. kan enak kalau diceritain. kalau gini mah, penasaran mulu jadinya. haha
BalasHapusTunggu postingan selanjutnya ya :)
HapusSeperti pengalamanku. Hiks nyesel deh
BalasHapusGak usah disesali percuma nasi sudah menjadi bubur kecuali kita bikin bubur teristimewa :D
HapusIni bakal ada lanjutannya? :D, *penasaran
BalasHapusDitunggu aja ya :D
Hapusrindu..
BalasHapusbetapa rindu hatiku,
tiada tertahan, kau tinggalkan aku seorang...
*syududu~~`
Eh, maap, khilaf :p
Syaalalalalalaaaa...
HapusIni kenapa jadi dangdutan wkwkwk..
Bagus.
BalasHapusBtw "tiba-tiba terbelesit bayangan..." Terbelesit itu artinya apa ya mba?
Makasih :)
HapusTerlintas pikiran mas hehe...
Wihhhh tulisannya keren deh! Ini sebenernya tentang Bulan dan Bintang atau curahan hati sih haha :p
BalasHapusMungkin, curahan hati yang terpendam selama ini-_-
Hapus