Seorang gadis tomboy, kucel, cuek dan
arogan, gadis ini masih duduk dibangku kelas 2 SMA. Sudah 10 kali dalam 1
semester dia pindah-pindah sekolah. Entah karena bolos, males atau bandel yang
jelas selama 10 kali pindah sekolah itu dia cuma bertahan paling lama 1 bulan
di tiap sekolahnya dan pada akhirnya wali kelasnya pun tak tahan lagi akan
sikapnya itu lalu kepala sekolah itu pun mengeluarkannya. Diandra nama gadis
itu, dia lahir dari keluarga yang awalnya harmonis dan penuh kasih sayang. Tapi
sekarang semuanya sudah berubah semua sudah tidak kaya dulu lagi semua hancur.
Papa dan mamanya bercerai saat Diandra duduk dibangku kelas 1 SMA, papanya
sudah menikah lagi dengan wanita lain dan sekarang Diandra tinggal bersama
mamanya. Maka dari itu semenjak kelas 2 SMA dia merubah semua penampilannya
menjadi gadis tomboy, kucel, cuek dan
arogan.
Hari
ini adalah hari pertamanya masuk ke sekolah barunya lagi dan lagi dengan
penampilan seenaknya (baju dikeluarin, rok diatas dengkul, memakai tindikan
hidung, gelang, kalung dan haedphone di telinganya) di SMA 3000 Diandra
sekolah. “paling disekolah ini gue cuma bertahan 3 minggu, sama kaya sekolah
gue sebelumnya” kata Diandra. Sambil menuju ruang kelas banyak anak-anak yang
aneh melihat penampilannya yang arogan itu. “kamu anak baru yang 10 kali pindah
sekolah itu ya?” wali kelasnya pak Eman. “iya pak” Diandra menjawab. “baru hari
pertama masuk sekolah kamu sudah melanggar peraturan, sekarang kamu ganti baju
kamu dan lepas semua atribut gak jelas yang kamu pakai itu! SEKARANG!!” pak
eman dengan nada marah. “baik pak” Diandra pergi sambil membawa seragam itu
sambil berkomat-kamit.
Sehabis
Diandra ganti baju dan masih ngeyel atributnya belum di lepas. Dia pun menuju
kekelasnya tapi di tengah perjalanan dia mendengar alunan denting piano berasal
dari ruang musik. Diandra penasaran siapa yang memainkan piano itu lalu dia pun
mencoba untuk membuka pintu ruang musik itu dan mengintip secara
perlahan-lahan. Ternyata itu adalah Ken anak yang pindai di SMA 3000 dan jago
main piano. Ken sosok yang baik, rapih, sopan, pinter dan agak sedikit pendiam
beda sekali dengan sosok Diandra yang tomboy, kucel, cuek, arogan dan bandel
ini. Ken pun akhirnya menghentikan pianonya dan melihat Diandra, lalu Ken melangkah
menuju Diandra. “sedang apa kamu disini?” kata Ken. “dih apaan sih terserah gue
dong” kata Diandra yang jawabnya sinis. “oh aku tau sekarang kamu lagi
ngeliatin aku kan main piano tadi ya? Atau kamu naksir sama aku?” Ken mencoba
untuk mencairkan suasana. “apaan lo kenal juga enggak” Diandra menjawab. “nama
aku Ken, sepertinya kamu anak baru ya? Ken mencoba bertanya. “gue Diandra, iya
anak baru” Diandra menjawabnya. “okee mulai hari ini kita temen, mau dianterin
ke kelas atau mau dianter liat-liat sekolah ini?” Ken mencoba untuk
membantunya. “gak gue gak mau temenan sama lo, gak usah” Diandra perlahan-lahan
pergi. Ken pun mengejarnya dan mencoba mengajak ngobrol Diandra.
Suatu
ketika sehabis jam istirahat. Diandra mencoba untuk kabur dari sekolah melewati
pagar dibelakang halaman sekolah. Sebelumnya Diandra pun ketauan nyontek disaat
ulangan Matematika tadi. Tiba-tiba Ken datang dan melihatnya, Ken pun langsung
melaporkannya pada pak Eman yang juga wali kelasnya Diandra. Diandra pun di
bawa ke ruang guru dan dihukum membersihkan toilet dan mengecat tembok belakang
sekolah, pak Eman menyuruh Ken yang mengawasinya sampai hukumannya selesai.
“makanya kalo sekolah tuh jangan bolos jadi kena hukuman gini kan” Ken mencoba
untuk menasihati. “daripada lo ngoceh terus mending lo bantuin gue sini”
Diandra mulai lelah mendengar ocehan Ken. “males ah lagi yang dihukum kan kamu”
ken menolaknya. Hp nya Diandra bunyi dan dia pun langsung kabur meningkalkan
hukumannya itu. Lalu Ken pun mengejarnya.
Keesokan
harinya pak Eman menyuruh Diandra dan Ken menghadapnya ke ruang guru. “Diandra
kamu itu baru sehari sekolah disini
sudah banyak pelanggaran yang kamu langgar disini, kamu itu mau jadi
apa? Saya tuh bingung sama kamu” pak Eman menegurnya. “kalo bapak bingung sama
saya keluarin aja saya dari sekolah ini pak, gampang kan” Diandra. “enggak
bapak gak mau mengeluarkan kamu dari sekolah ini tapi bapak mau merubah kamu
sampai kemu berubah menjadi anak yang baik, ini sudah bapak buatkan jadwal kamu
selama kamu menjadi murid saya dan mulai nanti sehabis pulang sekolah kamu les
matematika dengan Ken. Ken kamu bersedia?” kata pak Eman. “oke siap pak” kata
Ken. “peraturan macam apa ini pak” Diandra berusaha mengelaknya. Pantas saja
pak Eman menyuruh Ken yang mengajari Diandra karena Ken selalu juara kelas di
SMA 3000, Ken pula lah yang selalu sabar menghadapi Diandra.
Akhirnya
setelah pertemuan ke 5 les tersebut Diandra pun ulangan Matematika dan hasil
ulangan tersebut lumayan bagus 6,5 itu nilai yang Diandra dapatkan. Dari
situlah Diandra mulai giat belajar dan merubah penampilannya sedikit demi
sedikit seperti gadis remaja umumnya. Di jam istirahat nanti dia ingin sekali
memberi tau Ken hasil ulangannya. Jam istirahat pun tiba dia mencoba mencari
Ken dikantin, kelas, ruang piano ternyata Ken tidak ada juga. Sampai akhirnya
Diandra tanya dengan teman sekelasnya katanya Ken gak masuk karena sedang
dirawat di Rumah Sakit. Disini lah Diandra mulai sadar teman yang dia punya
saat ini adalah Ken dan hanya cuma Ken lah yang mau berteman dengannya, Diandra
sangat kesepian karena tidak ada Ken yang menemaninya disaat jam istirahat. Sepulangnya
sekolah dia berencana untuk menjenguk Ken. Setibanya di Rumah Sakit Diandra pun
bertemu dengan papah dan mamahnya ken. Dia pun langsung bertanya sebenernya Ken
itu sakit apa dan disitu lah mama nya menjelaskan kepada Diandra bahwa Ken
sakit jantung sejak usianya 6 bulan, papa dan mamanya pun bersyukur Ken dapat
bertahan hidup diluar perkiraan dokter sampai sekarang ini. Usia Ken sekarang
berumur 17 tahun padahal sebenarnya sakit jantung menurut perkiraan dokter
hanya dapat bertahan selama 15 tahun. Terus tante tapi kenapa Ken terlihat
biasa saja tidak kelihatan seperti orang sakit selama ini? Iya penyakit jantung
itu datangnya secara tiba-tiba jadi gak kaya sakit pilek yang gejalanya
kelihatan. Begitulah mamanya Ken menjelaskan kepada Diandra. Diandra pun sampai
meneteskan air mata mendengarkan cerita mamanya tadi tapi dia harus kuat dia harus
bisa nyemangati Ken agar dapat sembuh walaupun kemungkinannya hanya 5%.
Diandra
pun menghapus air matanya dan masuk ke ruangan. “loh Diandra kok kamu ada
disini?” tanya Ken. “ada lah kan gue temen lo, ah lo Ken gini doang sakit
payah. Di sekolah tadi gak ada lo tuh sepi pak Eman juga nanyain lo tadi” kata
Diandra. “temen? Aku ini guru kamu hehehe... bercanda” Ken yang masih saja
tersenyum. “iya deh pak guru, nih nilai ulangan gue. Oiya lo udh makan belum
Ken? Mau gue suapin?”Diandra berkata. “Cuma 6,5 nih kalo kamu dapet 100 di
ulangan kedua nanti aku janji bakalan tlaktir kamu makan sepuasnya” Ken mencoba
menyemangati. “serius Ken? Oke gue bakalan giat belajar lagi nanti, makanya lo
cepet sembuh biar bisa ngajarin gue lagi Ken”kata Diandra. “iya-iya ini gue
udah sehat kok”Ken sambil memukuli tangannya.
Seminggu
kemudian setelah Diandra benar-benar merubah semua penampilannya. Pagi harinya
dia berencana mengajak Ken ke suatu tempat tertinggi di Jakarta. Dia pun
selanjutnya meminta izin kepada mama dan papanya Ken, awalnya mamanya tidak
setuju takun Ken kenapa-napa dijalan tetapi mama dan papanya sudah ikhlas kalau
nanti tiba-tiba Ken pergi. Diandra pun mengajak Ken jalan-jalan, Ken penuh
semangat dengan tawaran Diandra yang mengajaknya jalan-jalan. Dengan penuh
semangat mereka pun berangkat.
Setibanya
disana ternyata Diandra mengajak Ken keatas rootrof. Diandra pun minta agar Ken
mengeluarkan semua bebannya disini dengan cara berteriak dan merasakan hembusan
angin yang masuk melalui pori-pori kulit ini. Ken pun langsung teriak
aaaaaaaaaa.... aaaaaaaaaa.... aaaaaaaaaaa.... Diandra pun ikut berteriak
aaaaaaaaaa.... aaaaaaaaaa.... aaaaaaaaaaa.... ketika semua merasa lebih lega.
Diandra makasih ya kamu udah bawa aku ketempat ini, makasih juga selama 1 bulan
belakangan ini kamu udah mau jadi temen aku bahkan udah aku anggap sebagai
sahabat aku sendiri karena selama ini memang banyak anak-anak yang takut
temenan sama orang penyakitan kaya aku, itu sebabnya aku dari awal gak
cerita-cerita bahwa aku sebenarnya punya penyakit Jantung aku gak mau kamu
temenan sama aku karena kasihan aku mau punya teman seperti anak-anak
kebanyakan dan teman itu adalah kamu dan aku senang sekali dapat menepati
janjiku pada pak Eman untuk merubah kamu menjadi anak yang baik bukan yang
arogan seperti dulu lagi, nyatanya berhasil. Tiba-tiba mukanya Ken pun pucat
dan hidungnya pun mimisan. Diandra mencoba membawanya kerumah sakit. Ditengah
perjalanan Diandra mencoba untuk menguatkan Ken, Ken kamu jangan pergi jangan
pergi Kennnn. Diandra aku harap setelah kepergianku nanti kamu tetap seperti
Diandra yang aku lihat sekarang ya menjadi Diandra yang rapih, rajin dan baik.
Sekali lagi makasih Diandra sudah menjadi sahabatku selama 1 bulan penuh ini
makasih makasih. Kenn Kenn lo masih sadar kan? Kenn Kennnnnnn Inalillahi
wa’inalillahi rojiun.
Ken pun
pergi dan banyak sekali pelajaran yang dapat Diandra ambil. Selama 1 bulan ini
dia mengenal sosok Ken, sosok teman sekaligus sahabat yang sudah lama tidak dia
rasakan semenjak papa dan mamanya bercerai, Ken pula lah yang bisa merubahnya
menjadi gadis seperti dahulu lagi sebelum papa dan mamanya bercerai, Ken juga
lah yang dapat membuatnya tersenyum lepas.
Mulai dari
sini lah perjalanan Diandra berubah menjadi lebih baik lagi, terima kasih Ken
terima kasih atas waktu mu 1 bulan, 30 hari, 720 jam ini.
Cerita ini terinspirasi dari novel 3600 detik dan gue coba untuk nyeritain ulang dengan gaya bahasa dan tulisan gue sendiri, selamat membaca :)
Cerita ini terinspirasi dari novel 3600 detik dan gue coba untuk nyeritain ulang dengan gaya bahasa dan tulisan gue sendiri, selamat membaca :)
iaaan, kok cerita ini kaya gue pernah baca yaaa?tp gue lupa novel apaaaah
BalasHapusiyaa dari novel 3600 detik fa hehehe...
Hapuskayanya gua pernah denger tuh novel. tp gabaca wkwkw
Hapusbudian itu yg paragraf terakhir "720 jam ini J" maksudnya apa?._.
BalasHapustypo mungkin itu rum hakhakhak
Hapusnice budian wkwkwkw
HapusKalo copy langsung dari Ms. Word, itu J sebenernya emot senyum atau sedih. Kalo nggak salah. :D
HapusNah iyaa yog, gue kan kalo nulis di Ms. Word dulu hehehe..
HapusDI novel 3600 detik itu ada karakter yang kayak Diandra kah? Pengin ketemu orang kayak gitu. :))
BalasHapusAda, sama percis ceritanya sama ini cuman cerita ini aku ceritain ulang pake bahasa sendiri setelah baca novelnya.
HapusAku malah pngen ketemu sama tokoh leon wkwkwk
seru bgt storynya :')
BalasHapusBaca novelnya deh lebih seru salam :)
HapusKen cepet amat perginya. :(
BalasHapusTapi sebelum meninggal dia jadi orang bermanfaat. Mantap!
Oh, pantes kayak inget-inget gimana gitu ama ceritanya. Asyik juga ya ceritain pake gaya dan bahasa sendiri. Kapan-kapan gue mau cobain, ah. :D
Btw, kalo boleh saran nih, pas dialog dibuat jadi baris baru, Yan. Jadi lebih enak bacanya. Ehehe. :D
Iyaa kasian ya Ken baik gitu cepet banget perginya huhuhu..
HapusOh gitu yaa, iyaa deh nanti diperbaikin lagi cara nulisnya. Btw makasih ya yog udah dikasih saran hehehe...