makalah mata
kuliah ilmu budaya dasar (softskill)
“manusia & Pandangan hidup (MATERI 8)”
Disusun
Oleh :
Nama : Dian
Kusumawati
NPM :
12114985
Kelas : 1KA38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Bapak
Sendy Eka Nanda
SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
ATA
2014 / 2015
Kata
Pengantar
Segala
puji bagi Allah SWT. Berkat limpahan karunia-Nya kami selaku penyusun makalah
dapat menyelesaikan tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar tentang Manusia dan
Pandangan Hidup.
Makalah
ini dibuat untuk mengetahui lebih dalam mengenai Manusia dan Pandangan Hidup,
serta dalam rangka pemenuhan nilai mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat memberi wawasan kepada khalayak umum dan
untuk intropeksi bagi kami selaku penyusun. Semoga makalah ini dapat menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Akhir kata, kami
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini. Karena kebenaran hanya datang dari Allah SWT.
Bekasi, 10 Mei
2015
Penyusun
Daftar
Isi
Kata Pengantar ...................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ..................................................1
1.3 Tujuan
.....................................................................1
BAB 2 Pembahasan ............................................................... 2
2.1 Manusia dan Pandangan Hidup...............................2
A. Pengertian Pandangan Hidup Dan
Ideologi... 2
B. Cita-cita ......................................................... 2
C. Kebajikan ....................................................... 3
D. Usaha atau Perjuangan ................................... 4
E. Keyakinan atau Kepercayaan ......................... 5
F. Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik ..... 6
BAB 3 Kesimpulan .................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ..............................................................
8
Soal & Jawaban ............................................................. 8
Daftar Pustaka
............................................................... 9
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti memiliki
pandangan hidup, baik pandangan hidup secara positif maupun negatif. Adapun
diantara kita yang tidak mempunyai pandangan hidup. Pendangan hidup bisa
berasal dari cara kita bersikap, pengalaman hidup dan rasa keingintahuan yang
tinggi. Pandangan hidup seseorang juga tergantung pada pendidikan seseorang dan
bibit bobotnya seseorang di dalam keluarganya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Pengertian pandangan hidup dan
ideologi?
2. Cita-cita?
3. Kebajikan?
4. Usaha atau perjuangan?
5. Keyakinan atau kepercayaan?
6. Langkah-langkah berpandangan hidup
yang baik?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penyususan makalah ini
adalah sebagai bahan untuk mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar dan disamping itu mahasiswa dapat memiliki cara berpandangan hidup yang
berbeda dan selalu mengutamakan kejujuran, karena dengan kejujuran itu
pandangan hidup mudah untuk di capai. Dan agar kita bisa memperlakukan hak dan kewajiban
secara seimbang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manusia dan
Pandangan Hidup
A.
Pengertian Pandangan
Hidup dan Ideologi
Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan
seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu
sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1)
Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2)
Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada suatu Negara.
3)
Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
B.
Cita-cita
Menurut kamus
umum Bahasa Indonesia, yang disebut
cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan
yang selalu ada dalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan
apa yang mau diperoleh seseorang pada
masa mendatang. Dengan demikian cita-cita
merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan
hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita
merupakan semacam garis linier yang makin
lama makin tinggi, dengan perkataan lain:
cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan
tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu
tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka
cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan
kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga usaha untuk
mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan.
Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi
dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir
baik, sehingga tidak punya kemampuan
berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf
angan-angan.
Antara masa sekarang
yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide
atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai
apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. Pertama,
manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang
dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa
tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Faktor manusia yang mau
mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas
manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan
hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda
yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan
karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya dengan
anak yang dengan kemauan keras ingin
mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi
atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam
mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila
berhasil akan menjadikan dirinya puas.
C.
Kebajikan
Kebajikan
atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia
adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia
merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan
sebagainya.
Sebagai
mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang
buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam
bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan
baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
D.
Usaha atau Perjuangan
Usaha atau
perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat
dilakukan dengan otak atau ilmu maupun denan tenaga ataupun dengan jasmani,
atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh
kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara
manusia satu dan manusia lainnya.
Perjuangan tidak selalu identik
dengan lamanya kita melakukan proses implementasi untuk mewujudkan keinginan
kita. Bisa jadi seseorang membutuhkan perjuangan yang lebih singkat dengan
sedikit sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan individu lainnya justru
sebaliknya.Kesiapan, ketersediaan dan kualitas sumber daya, strategi, situasi
dan tingkat kesulitan yang dihadapi, serta dukungan dari lingkungan eksternal
amat menentukan seberapa besar dan lamanya sebuah perjuangan harus dilakukan.
E.
Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi
dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr.
Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
1)
Aliran naturalisme; hidup
manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya
pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan
spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada.
2)
Aliran intelektualisme; dasar
aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia
berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan
dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal)
kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi,
teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin
teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari
akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima
akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya
dapat diperoleh dengan akal dengan kata lain ilmu dan teknologi. Pandangan
hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah
laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan
hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu
individu yang berakal atau berilmu dapat menguasai individu yang berpikir
rendah.
3)
Aliran gabungan; dasar
aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan
yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.
Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai
rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat
diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan
hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan
lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani
dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan,
dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan
logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme.
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya
mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika
berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara
individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut
sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika
berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia
Tuhan.
F. Langkah-langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Setiap
manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat
mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu,
yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai
tujuan dan cita-cita dengan baik pula.
Adapun langkah-langkah berpandangan
hidup yang baik yakni :
1)
Mengenal, mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia
yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini
mengenal apa itu pandangan hidup.
2)
Mengerti, mengerti disini dimaksudkan mengerti
terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan
pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya
mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga
bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu
Al-Qur’an, hadist dan bagaimana kedua hal tersebut mengatur kehidupan baik di
dunia maupun di akhirat.
3)
Mengkhayati, dengan menghayati pandangan hidup kita
memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu
sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang
terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan
mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan
hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman
mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran
tentang pandangan hidup itu sendiri.
4)
Meyakini, meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung
memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5)
Mengabdi, mengabdi merupakan sesuatu hal yang penting
dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik
oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan
merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan
oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih
hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Jadi tidak semua orang cara
berpandangan hidup itu positif maka dari itu ada aturannya dalam berpandangan
hidup. Berpandangan hidup menurut keyakinan dan kepercayaan diri sendiri, jika
pandangan hidup seseorang mudah untuk di pecahkan oleh orang lain maka
seseorang itu tidak bisa berprinsip dengan yakin dan akan mudah tergoyangkan.
SOAL
& JAWABAN
1. Gagalnya cita-cita karena disebabkan
oleh?
a. Hati orang itu lamah c. Hambatan yang berat
b. Lingkungan d. Pengetahuan orang itu
Jawab : A
2. Manusia itu adalah orang pribadi,
karena itu?
a. Mempunyai pendapat sendiri c. Selalu mementingkan diri sendiri
b. Kebutuhan sendiri d. kombinasi A dan B
betul
Jawab : D
3. Manusia itu adalah ciptaan Tuhan,
karena itu?
a. Patuh kepada segala perintah Tuhan
b. Mendengarkan suara Tuhan
c. Selalu tunduk dan patuh terhadap
hukum Tuhan
d. A, B dan C salah semua
Jawab : C
4. Kabajikan dan kebenaran tertinggi
adalah yang?
a. Sesuai dengan hukum Tuhan
b. Sesuai dengan suara hati pribadi
c. Sesuai dengan suara hati masyarakat
d. Kombinasi A, B dan C benar
Jawab : D
5. Pandangan hidup pada dasarnya
berintikan?
a. Cita-cita yang mungkin dicapai
dengan usaha
b. Usaha atau perjuangan dengan kerja
keras
c. Keyakinan yang mantap
d. Semua betul
Jawab : D
DAFTAR
PUSTAKA
amiin, sukses juga untuk dirimu :)
BalasHapus