“Pengambilan Keputusan”
Untuk tugas Teori
Organisasi Umum kali ini saya disuruh bercerita bebas tentang ”Pengambilan Keputusan”
yang ada di setiap masing-masing orang
oleh dosen saya Bapak Ardi Prawiro namanya.
Yukk langsung aja baca ceritannya...
BOLOS mungkin disetiap
orang banyak yang mengatakan bahwa bolos adalah tindakan tercela. *itu
kata-kata bu guru yang selalu diingat waktu zaman SD dulu*. Apalagi bolos
matakuliah hanya untuk hal yang tidak penting misalnya bela-belain nonton film
favorite dengan pacar. Sebelum ngebahas jauh tentang bolos saya mau jelaskan
dahulu apa sih pengertian bolos itu?
Pengertian bolos mungkin
banyak ditemukan dalam beberapa matapelajaran bagi yang pelajar, beberapa
matakuliah bagi mahasiswa, atau pada pekerjaan bagi yang sudah bekerja. Maksud
dan definisi kata BOLOS adalah meninggalkan pekerjaan tanpa izin yang jelas
atau meloloskan diri secara diam-diam.
Setelah tau pengertian Bolos, balik lagi ke tema
cerita ”Pengambilan Keputusan”.
Yapps tepat 2 minggu yang
lalu saya dilema sekali, bukan dilema karena soal percintaan bukann tapi dilema
antara bolos jam matakuliah atau ikut rapat organisasi. Oiyaa sebelumnya saya
mau cerita dahulu nih sebulan yang lalu saya mendaftar menjadi Volunteer acara
tahunan dikampus “Techno Fair 2016”. Ketika mendaftar masing-masing anggota
diwawancara terlebih dahulu. Pas di hari H wawancara sempet ada rasa grogi tapi
setelah selesai wawancara grogi itu pun hilang begitu saja. Seminggu setelah
wawancara saya mendapat email dari Ketua Pelaksana acara “Techno Fair 2016”
bahwa saya lolos tes wawancara dan saya resmi menjadi Volunteer di kegiatan
“Techno Fair 2016” ini. Yess yess yessss akhirnya lolos jugaaa.... Tapi di
email itu dikatakan bahwa rapat perdananya pada hari Rabu 11-11-2015 jam 15:00
di kampus H, nah disini bentrok sama jam matakuliah saya. Hari rabu saya pulang
kampus jam 14:00 sedangkan acaranya jam 15:00 dari Bekasi ke Depok aja
perjalanan 3 jam kurang lebih otomatis sampe sana telat pasti. Disisi lain
ingin ikut rapat organisasi tapi disisi lain ada jam matakuliah.
Sungguh ini dilema banget,
ibaratnya lo suka pedes sama asin tapi lo harus milih diantara 2 itu. Kalo lo
milih pedes doang tanpa asin kan gak enak ya rasanya hambar gitu aja begitupun
sebaliknya kalo lo milih asin doang tanpa pedes rasa itu pun menjadi aneh.
Hmmm, setelah saya pikir-pikir dan saya pertimbangkan dengan matang-matang saya
memilih untuk pergi rapat organisasi ke kampus H dibanding ikut jam matakuliah
dikelas. Parah parah parah bandel banget y ague
bolos… Bolos matakuliah SOD dong yan? Iyaa bolos tapi
bolos demi kebaikan diri sendiri. Bagi saya pelajaran/pengalaman di luar itu
lebih berarti dibandingkan duduk diam dan mendengarkan dosen berbicara didalam
kelas. Pelajaran/pengalaman diluar itu melatih kita agar lebih peka dilingkungan
sekitar, lebih bisa tanggung jawab, dan mandiri. Bukannya saya tidak
mementingkan pelajaran yang ada dikelas tapi teori didalam kelas tanpa praktek
langsung dilapangan itu gak akan jadi apa-apa nantinya. Apa mau kita bisa
diteorinya saja tapi terjun langsung di prakteknya gak bisa ataupun bingung.
Nah itu dia prinsip yang saya pegang dari dulu bahwa pengalaman diluar kelas
lebih berarti dibanding didalam kelas.
Sesampainya di kampus H
pun saya tepat waktu ya walaupun dalam perjalanan masih kepikiran absen yang
ilang satu di matakuliah SOD. Tapi gak apa-apa lah ambil positifnya aja, kan
saya lebih suka berada disin. Kalau menjalankan sesuatu dari hati pasti
hasilnya nanti sesuai hati juga *azekk*. Disetiap “Pengambilan Keputusan” pasti
ada aja sesuatu yang harus di korbankan dan sesuatu yang harus di perjuangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar